Apa itu narkoba? Narkoba merupakan zat adiktif yang berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental penyalahgunanya.
Program pemulihan narkoba merupakan suatu kegiatan atau proses untuk membantu para korban penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) agar mancapai kemampuan fisik, psikologis dan sosial yang maksimal. Hal ini bertujuan agar pengguna dapat berhenti mengonsumsi narkoba, mengurangi dampak buruk, hingga membentuk gaya hidup baru dan menjadi manusia produktif.
Rehabilitasi narkoba adalah cara yang paling tepat untuk membantu penyalahguna bisa pulih dan mendapatkan kesempatan hidup lebih baik.
Program rehabilitasi yang ada di Ashefa Griya Pusaka dilakukan secara terintegritas dan ditangani oleh tenaga professional yang telah bersertifikasi. Setiap pasien akan mendapatkan terapi dengan metode Individual Treatment Plan secara ekslusif, dan juga tersedia fasilitas premium yang akan mendukung proses pemulihan pasien secara maksimal dan optimal.
Terdapat program pemulihan di Ashefa Griya Pusaka yang meliputi Rehabilitasi Medis dan Rehabilitasi Sosial secara komprehensif.
Rehabilitasi Medis
Rehabilitasi medis merupakan tahap pertama yang perlu dijalani oleh pengguna narkoba selama proses pemulihan.
- Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan yang dilakukan guna mengetahui kondisi kesehatan tubuh pasien atau mendeteksi gangguan kesehatan tertentu.
- Intake
Serangkaian proses administrasi yang dilakukan sebelum memasuki fasilitas rehabilitasi
- Skrining
Skrining merupakan salah satu proses untuk memahami perilaku pasien dalam penggunaan napza, yang dimana disertai penyampaian keluhan fisik yang diderita pasien. Disisi lain pasien juga dapat memperoleh informasi yang tepat tentang risiko yang mungkin dialami dalam penggunaan narkoba tersebut.
- Asesmen
Asesmen merupakan suatu tindakan penilaian untuk mengetahui kondisi pasien akibat penyalahgunaan narkotika yang meliputi aspek medis dan aspek sosial. Asesmen dilakukan dengan cara wawancara, observasi, serta pemeriksaan fisik dan psikis pasien.
- Konseling Medis
Proses ini dengan dilakukannya interaksi antara dokter atau psikiater dan pasien untuk membantu menyelesaikan permasalahan pasien secara efektif.
Rehabilitasi Sosial
Dalam rehabilitasi sosial, pengguna narkoba akan mengikuti berbagai macam kegiatan pemulihan secara terpadu.
- Orientasi Program
Memberikan informasi tentang tujuan dan program yang akan dijalani, serta aturan selama rehabilitasi, hingga fasilitasi rehabilitasi yang tersedia secara keseluruhan.
- Konsultasi Psikolog
Proses ini merupakan proses interaksi antara psikolog dengan pasien untuk membantu menyelesaikan permasalahan secara efektif
- Individual Konseling
Pada tahap ini terdapat sesi wawancara konseling yang dilakukan oleh konselor untuk mengatasi masalah yang dihadapi pasien.
- Asesmen Sosial
Pada tahap ini akan dilakukan pemeriksaan untuk melihat risiko penggunaan zat pasien.
- Sesi Edukasi
Dalam hal ini akan diberikan edukasi mengenai napza, adiksi dan penyalahgunaan narkoba kepada para pasien oleh konselor.
Dalam program rehabilitasi yang dilakukan, terdapat 2 mekanisme pemulihan narkoba, yaitu rawat inap dan rawat jalan.
Rawat Inap
Jika pasien melakukan rawat inap, pasien akan mendapatkan berbagai terapi pemulihan secara intensif dari pagi hari sampai malam hari. Hal ini tentu akan mempercepat pemulihan yang dialami oleh penderita, terlebih jika penderita sedang mengalami gejala putus obat akan terbantu dengan melakukan rawat inap. Akan tetapi, rawat inap akan tentu lebih tinggi dibanding rawat jalan yang dikarenakan pelayanannya lebih intensif.
Rawat Jalan
Dalam rehabilitasi rawat jalan, pasien akan melakukan terapi hanya 1-2 kali/minggu. Akan tetapi tidak ada batasan berapa kali idealnya pertemuan dilakukan sampai pasien penyalahgunaan narkoba dinyatakan pulih.
Di Ashefa Griya Pusaka, terdapat dua jenis rawat jalan yang dapat dipilih untuk pasien penyalahgunaan narkoba, yaitu program intensif dengan 12-14 kali pertemuan dan program regular dengan 8-12 kali pertemuan. Dan tentu dari segi biaya, rawat jalan lebih murah dibanding rawat inap.
Apabila pasien merasa membutuhkan pertemuan tambahan, pasien dapat mengajukan penambahan sesi pertemuan rehab kepada kami.