Kanker adalah salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Setiap tahun, jutaan orang didiagnosis menderita berbagai jenis kanker, dan pengobatan untuk kanker sering kali mahal serta memiliki efek samping yang signifikan. Salah satu cara untuk mengurangi risiko kanker adalah dengan memperbaiki pola makan. Penelitian telah menunjukkan bahwa diet yang sehat dan kaya akan biji-bijian dapat membantu menurunkan risiko kanker. Biji-bijian mengandung berbagai nutrisi penting dan senyawa bioaktif yang berperan dalam pencegahan kanker.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam manfaat biji-bijian dalam menurunkan risiko kanker, serta bagaimana konsumsi biji-bijian bisa menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat.
Apa Itu Biji-bijian?
Biji-bijian adalah tanaman dari keluarga serealia, seperti gandum, beras, jagung, dan oat, yang dimanfaatkan untuk bijinya. Biji-bijian terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu biji-bijian utuh dan biji-bijian olahan. Biji-bijian utuh terdiri dari semua bagian biji, termasuk dedak, germ (embrio), dan endosperm. Contoh biji-bijian utuh meliputi gandum utuh, beras merah, oat utuh, dan quinoa. Di sisi lain, biji-bijian olahan telah mengalami proses penggilingan yang menghilangkan dedak dan germ, seperti pada beras putih dan roti putih.
Biji-bijian utuh lebih baik dalam mendukung kesehatan karena kandungan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang masih utuh. Nutrisi ini sangat penting dalam mengurangi risiko berbagai penyakit, termasuk kanker.
Kandungan Nutrisi dalam Biji-bijian yang Penting untuk Pencegahan Kanker
Biji-bijian utuh mengandung berbagai macam nutrisi yang memiliki peran dalam menjaga kesehatan tubuh dan mencegah perkembangan sel kanker. Beberapa kandungan nutrisi penting yang ditemukan dalam biji-bijian adalah sebagai berikut:
- Serat
Serat adalah komponen utama dari biji-bijian utuh yang dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan. Serat berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan, mengurangi risiko kanker usus besar, dan membantu mengendalikan berat badan. Serat makanan juga membantu mempercepat waktu transit makanan melalui usus, sehingga mengurangi paparan dinding usus terhadap zat-zat karsinogenik (pemicu kanker).
- Antioksidan
Biji-bijian utuh mengandung antioksidan seperti vitamin E, selenium, dan polifenol, yang berfungsi melawan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan berkontribusi pada perkembangan kanker. Antioksidan dalam biji-bijian membantu menetralkan radikal bebas dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif yang berpotensi memicu kanker.
- Fitokimia
Fitokimia adalah senyawa bioaktif yang terdapat secara alami dalam tanaman, termasuk biji-bijian. Fitokimia seperti lignan, asam fitat, dan saponin diketahui memiliki sifat anti-kanker. Lignan, misalnya, adalah senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dengan cara menghalangi reseptor estrogen, sehingga mengurangi risiko kanker payudara. Asam fitat juga memiliki peran dalam mencegah perkembangan sel kanker dengan menghambat pembentukan radikal bebas dan memodulasi aktivitas enzim yang terlibat dalam proliferasi sel.
- Vitamin dan Mineral
Biji-bijian utuh kaya akan vitamin dan mineral esensial, seperti magnesium, zat besi, dan vitamin B. Magnesium berperan dalam menjaga kesehatan DNA dan memperbaiki kerusakan sel yang bisa memicu kanker. Vitamin B kompleks, seperti folat, juga penting dalam produksi dan perbaikan DNA, yang dapat membantu mencegah terjadinya mutasi genetik yang dapat menyebabkan kanker.
Hubungan antara Biji-bijian dan Penurunan Risiko Kanker
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi biji-bijian utuh dapat membantu menurunkan risiko berbagai jenis kanker. Beberapa jenis kanker yang diketahui dapat dicegah melalui konsumsi biji-bijian meliputi kanker usus besar, kanker payudara, kanker pankreas, dan kanker lambung.
- Kanker Usus Besar
Serat dalam biji-bijian utuh berperan penting dalam mencegah kanker usus besar. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi serat dalam jumlah tinggi memiliki risiko lebih rendah terkena kanker usus besar. Hal ini disebabkan oleh kemampuan serat untuk meningkatkan volume feses dan mempercepat transit makanan melalui saluran pencernaan, sehingga mengurangi paparan dinding usus terhadap zat-zat karsinogenik. Selain itu, serat juga dapat meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek di usus besar, yang memiliki efek anti-inflamasi dan anti-kanker.
- Kanker Payudara
Biji-bijian utuh juga dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara, terutama pada wanita pascamenopause. Lignan yang terkandung dalam biji-bijian dapat bertindak sebagai penghambat reseptor estrogen, yang mengurangi risiko kanker payudara yang dipengaruhi oleh hormon estrogen. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi biji-bijian utuh secara teratur memiliki risiko kanker payudara yang lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang tidak mengonsumsinya.
- Kanker Pankreas dan Lambung
Konsumsi biji-bijian utuh juga dikaitkan dengan penurunan risiko kanker pankreas dan lambung. Fitokimia dalam biji-bijian, seperti lignan dan asam fitat, memiliki sifat antioksidan dan anti-kanker yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang dapat menyebabkan kanker. Selain itu, biji-bijian juga dapat membantu menurunkan peradangan dalam tubuh, yang diketahui berkontribusi pada perkembangan kanker.
Bagaimana Biji-bijian Membantu Menurunkan Risiko Kanker?
Mekanisme yang mendasari manfaat biji-bijian dalam pencegahan kanker cukup kompleks dan melibatkan berbagai faktor. Berikut beberapa cara biji-bijian dapat membantu menurunkan risiko kanker:
- Mengendalikan Berat Badan
Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan faktor risiko utama untuk beberapa jenis kanker, termasuk kanker usus besar, payudara, dan endometrium. Konsumsi biji-bijian utuh dapat membantu mengendalikan berat badan karena kandungan seratnya yang tinggi memberikan rasa kenyang lebih lama dan membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.
- Menjaga Kesehatan Pencernaan
Serat dalam biji-bijian berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan. Dengan memperlancar buang air besar dan mengurangi waktu transit makanan melalui saluran pencernaan, serat membantu mengurangi paparan dinding usus terhadap zat-zat karsinogenik. Ini sangat penting dalam pencegahan kanker usus besar.
- Mengurangi Peradangan
Peradangan kronis adalah salah satu penyebab utama perkembangan kanker. Biji-bijian utuh mengandung senyawa anti-inflamasi, seperti asam lemak omega-3 dan fitokimia, yang membantu menurunkan peradangan dalam tubuh. Dengan mengurangi peradangan, biji-bijian utuh dapat membantu menurunkan risiko kanker yang berhubungan dengan peradangan, seperti kanker lambung dan usus besar.
- Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker
Fitokimia dalam biji-bijian, seperti lignan dan saponin, memiliki sifat anti-kanker. Mereka bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan sel kanker, menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram), dan menghalangi penyebaran sel kanker ke jaringan lain.
Tips untuk Mengonsumsi Lebih Banyak Biji-bijian
Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari biji-bijian utuh, penting untuk memasukkannya ke dalam pola makan sehari-hari. Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan konsumsi biji-bijian:
– Pilih roti gandum utuh daripada roti putih.
– Ganti nasi putih dengan nasi merah atau quinoa.
– Tambahkan oat ke dalam sarapan pagi, seperti bubur oat atau granola.
– Gunakan tepung gandum utuh untuk memanggang kue atau roti.
– Makan popcorn sebagai camilan sehat yang kaya serat.
Kesimpulan
Konsumsi biji-bijian utuh merupakan salah satu cara yang efektif dan alami untuk menurunkan risiko berbagai jenis kanker. Dengan kandungan serat, antioksidan, fitokimia, vitamin, dan mineral yang tinggi, biji-bijian utuh membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel dan perkembangan sel kanker. Untuk memaksimalkan manfaat kesehatan ini, penting untuk menjadikan biji-bijian utuh sebagai bagian utama dari diet harian. Kombinasikan dengan pola makan seimbang dan gaya hidup sehat lainnya, seperti olahraga teratur dan menghindari kebiasaan merokok, untuk mengurangi risiko kanker secara signifikan.
Sumber : restaurantelavenida.com