Jika Anda sedang mencari inspirasi membuat mobil camper van untuk liburan bersama keluarga, datanglah ke pameran otomotif GIIAS 2021 di ICE BSD City, Tangerang. Di pameran yang masih akan berlangsung hingga esok ini dipamerkan mobil camper van yang siap menginspirasi para pecinta petualangan dengan kendaraan roda empat di alam terbuka. Berbagai model karavan dan tenda mobil dipajang di booth Komunitas Camper Van Indonesia di Hall 8 GIIAS 2021.
Mereka juga tidak pelit membagikan inspirasi membangun tenda di atap mobil yang siap digunakan untuk camping di pelosok daerah. Ketua Komunitas CVI Muhamad Slamet mengatakan, meski relatif baru dibentuk, anggota komunitasnya tumbuh signifikan di kota kota besar di Indonesia. Saat ini anggota yang tergabung di grup facebook CVI menca[ai 68.200 dan tersebar di seluruh Indonesia.
“Komunitas ini berkembang seiring dengan kesadaran orang untuk rekreasi dengan mudah dan tetap aman di masa pandemi Covid 19,” tuturnya. Slamet mengisahkan, komunitas ini terbentuk pertengahan tahun 2019 sebagai wadah bagi para penggemar kegiatan berkemah dengan mobil. Mereka ini hobi menghabiskan waktu di alam terbuka namun tak ingin terlalu repot dengan persiapan yang lebih detail jika ingin berkegiatan di alam bebas.
Maka motto Everywhere Feels Like Home dirasa pas mewakili aspirasi anggota. "Senangnya ya pergi ke tempat tempat terpencil yang masih bisa dijangkau mobil lalu parkir dan buka tenda dekat mobil atau di atap mobil," tutur Muhamad Slamet di booth CVI Hall 8 GIIAS 2021 di ICE BSD, Tangerang. Misi komunitas adalah mengajak sebanyak mungkin orang atau keluarga untuk mencintai kegiatan di alam bebas lewat berkemah dengan mobil.
Karena belum banyak mobil yang didesain khusus untuk menjadi karavan di Indonesia, maka kreativitas untuk memodifikasi mobil minubus menjadi karavan cukup berkembang. Namun, kata Slamet, pihaknya tidak terlalu memperhitungkan soal mobil yang digunakan untuk berkemah. Mobil tidak mesti dimodifikasi layaknya karavan yang memiliki fasilitas lengkap di dalam kabinnya.
"Kami tidak melihat jenis mobil, jadi bebas saja. Mau modifikasi campervan silakan, pasang rooftop tent silakan, atau hanya sekadarnya juga enggak masalah," terang Slamet. Untuk karavan, ada beragam jenis mobil yang dapat dimodifikasi menjadi karavan, umumnya dari jenis minibus. Menurut Slamet, sejumlah pabrikan karoseri menerima orderan untuk membuat karavan dengan berbagai kelengkapan laiknya rumah berjalan.
Di dalam karavan itu terdapat toilet, dapur, ruang duduk, dan tempat tidur. Slamet menunjukkan sebuah karavan milik anggota CVI yang dibuat dari bahan dasar Daihatsu Grandmax bertransmisi matik. Minibus yang dimodifikasi menjadi karavan itu dibandrol sekitar Rp 150 juta. Namun tidak semua orang berpikiran untuk memiliki karavan.
Karena itu di GIIAS, Slamet juga menghadirkan mobilnya Toyota Yaris yang dilengkapi dengan rooftoptent atau tenda yang terpasang di atap mobil. Perangkat tenda atap buatan Madlife Overland dari Bandung itu dibandrol sekitar Rp 5 juta. Lulu, pemilik Medlife Overland mengatakan, pihaknya menawarkan paket tenda atap yang terdiri dari tenda 2nd Line, frame dek atau alas tenda terbuat dari kayu multiplex melamin 1.8mm, tiang galvanis, dan tangga teleskopik almunium 2m serta rel untuk menggeser alas tenda jika tidak digunakan.
Untuk tendanya sendiri merk 2nd Line berbahan parasut taslan waterproof. "Paket itu kami tawarkan dengan harga Rp 5,5 juta dengan potongan Rp 500.000 selama pameran. Tapi ini belum termasuk busa untuk alas di dalam tenda," tuturnya. Untuk memasang tenda itu di atas atap mobil, pemilik perlu membeli roofrack terpisah disesuaikan dengan model dan ukuran atap mobil.
Di atas roofrack itulah dipasang dek yang sekaligus menjadi landasan berdirinya tenda. Dek tersebut dapat dilipat jika tenda sudah tidak digunakan. Kapastas tenda dapat dibuat sesuai kebutuhan. Untuk mobil Yaris tersebut, tenda yang dibuat berkapasitas dua orang dewasa atau bobot total beban 150 kilogram. Slamet mengakui, tenda atap yang ada di Yaris itu memunculkan inspirasi di ajang GIIAS.
“Banyak orang yang bertanya tanya, ternyata mobil biasa buat sehari hari pun bisa dijadikan campervan buat camping,” tutur ayah tiga anak tersebut. Campervan atau karavan adalah mobil biasa yang dimodifikasi untuk kegiatan berkemah. Lalu bagaimana kelaikan jalannya dan apakah perlu uji kendaraan berkala yang dipersyaratkan aturan? Mengutip Gridoto.com, Kasi Pelanggaran Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Sriyanto menjelaskan bahwa setiap kendaraan yang dimodifikasi dan menyebabkan perubahan tipe diwajibkan untuk menjalani uji kelaikan.
"Setiap kendaraan bermotor yang dimodifikasi yang menyebabkan perubahan tipe berupa dimensi, mesin dan kemampuan daya angkut akan dilakukan penelitian rencang bangun dan rekayasa kendaraan bermotor," kata Kompol Sriyanto. Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) menyatakan. Bahwa setiap orang yang memasukkan kendaraan bermotor, kereta gandingan, dan kereta tempelan ke dalam wilayah Republik Indonesia, membuat, merakit, atau memodifikasi kendaraan bermotor yang menyebabkan perubahan tipe, kereta gandengan, kereta tempelan, dan kendaraan khusus yang dioperasikan di dalam negeri yang tidak memenuhi kewajiban uji tipe sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 tahun.
Sementara Kepala Seksi Sertifikasi Kendaraan Bermotor Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Jabonor, mengatakan hal yang sama. "Secara umum setiap kendaraan bermotor yang akan dioperasikan di jalan harus memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan," kata Jabonor yang dihubungi terpisah. Karenanya, menurut kepolisian dan Kemenhub, jika kendaraan dimodif harus melakukan uji laik jalan kembali.
Jika tidak, petugas dapat menilang di jalan.